Issue New Normal yang
dianggap kembali normal biasa oleh banyak masyarakat awam, masih hangat
dibicarakan bahkan sampai di ranah pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan
bersama seluruh tenaga kerja yang dimiliki, baik medis maupun non medis, saat
ini menjadi pasukan tentara utama dalam melawan kejahatan corona virus disease yang muncul di tahun 2019 (Covid-19).
STIKes Yayasan RS Dr. Soetomo sebagai institusi
pendidikan yang sangat dekat dengan rumah sakit Provinsi Jawa Timur itu, merasa
penting untuk berpartisipasi dalam memberikan informasi yang benar dari
pakarnya tentang Manajemen Pelayanan Kesehatan Menghadapi New Normal. Acara
tersebut dikemas dalam bentuk Seminar Nasional dalam bentuk webinar dengan
menggunakan zoom dan youtube berjumlah sekitar 400 partisipan. Sebagai acara
formal setingkat Nasional, maka dimulai juga dengan menyajikan lagu Indonesia
Raya, kemudian dibuka oleh Ketua STIKes Yayasan RS Dr. Soetomo, Bapak Fatchur
Rochman, dr., Sp.KFR-K. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini penting
untuk meningkatkan pemahaman terkait dengan situasi pandemi seperti saat ini.
Acara Seminar Nasional-pun
dimulai dengan dimoderatori oleh Bapak Ahmad Djunawan, S.KM, M.PH dosen tetap Prodi S1 Administrasi Rumah Sakit yang
adalah lulusan dari Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta. Bahasan seminar ini sangat penting karena seperti yang
telah disampaikan di atas bahwa saat ini RS, Puskesmas, dan Klinik Kesehatan
merupakan sektor yang sedang diuji kekuatannya dalam kondisi sekarang. Pada
seminar ini diisi oleh Dr. dr. Slamet Riyadi Yuwono, DTM&H, MARS yang saat
ini menjabat sebagai Ketua Badan Pengawas RS Indonesia yang juga merupakan
Ketua Pembina Yayasan RS Dr. Soetomo, menyampaikan secara komprehensif tentang
virus corona dan situasi saat ini di dunia dan Indonesia khususnya.
Dosen Luar Biasa Prodi S1 Administrasi Rumah Sakit STIKes Yayasan RS Dr. Soetomo tersebut menyampaikan
bahwa tatalaksana dalam menghadapi pandemi harus menggunakan pendekatan
menejemen risiko yang baik sehingga mencipatakan new normal yang sesuai dengan
kondisi. Pengenalan situasi yang benar dan sesuai fakta akan membawa kepada
kebijakan yang tepat sehingga bencana dapat tertangani dengan tepat. Kepada
seluruh peserta yang hampir semuanya adalah tenaga kesehatan atau calon tenaga
kesehatan harus paham dengan istilah-istilah yang sering kita dengar saat ini,
seperti OTG, PDP, PDP, isolasi mandiri, karantina wilayah, dan lain-lain.
Virus corona kini
telah menjangkiti setidaknya 10.809.992 orang di dunia. Warga yang dinyatakan
sembuh sebanyak 6.032.381 pasien, sedangkan 519.050 orang dinyatakan meninggal
dunia. Data ini sangat besar jika dibandingkan dengan kasus penyakit mematikan
yang lain yang pernah terjangkit di dunia (https://newsmaker.tribunnews.com/2
020/07/02/update-corona-duniakamis-272020-10-juta-kasus-517-ribukematian-dan-59-juta-pasien-sembuh).
Di Indonesia sendiri kasus Covid-19 pada Kamis 2 Juli 2020 bertambah 1.624
kasus baru (setelah New Normal ini pertambahannya rerata meningkat seribuan
setiap harinya, hal ini lebih tinggi dari pada sebelumnya), dengan 1.072 pasien
terkonfirmasi dinyatakan sembuh. Penanganan pandemi Covid-19 ini sudah sesuai dengan tahapan
bencana dan kesehatan masyarakat, meliputi prefentif kuratif dengan dukungan
dari semua pihak. Penanganan utama yang saat ini dilakukan adalah dikenal
dengan 3T yaitu Testing, Tracing, dan Treatmen. Dukungan dari berbagai pihak
sangat membantu dalam kesuksesan program tersebut. Dukungan tidak hanya dari
pemerintah saja tetapi utamanya berasal dari masyarakat sendiri untuk selalu
melakukan protokol kesehatan sehingga terhindar dari penularan Covid-19.
Upaya pencegahan penularan Covid-19 juga harus
dilakukan di Rumah Sakit dan seluruh pelayanan kesehatan lain dengan mengatur
segala sesuatu sehingga tidak ada penularan dari tenaga kesehatan ke pasien dan
sebaliknya. Salah satu yang bisa dilakukan adalah memberlakukan zona-zona
sesuai dengan tempat kerja dan pengaturan jam kerja.
Pembicara kedua dalam
webinar ini adalah Ibu Estiningtyas
Nugraheni, S.KM, M.Kes. Bu Esti, begitu beliau disapa, saat ini merupakan salah
satu dosen tetap di STIKES Yayasan RS Dr. Soetomo dan menjadi Tim Satgas
Tracing Covid-19. Beliau menjelaskan tentang strategi yang perlu dilakukan oleh
fasilitas kesehatan dalam era New Normal ini. New Normal sendiri, atau dikenal
juga dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (ABK) adalah situasi yang mengijinkan orang
kembali bekerja di kantor, pergi ke mall dan pasar, serta melakukan perjalanan
antar kota/provinsi, dengan tetap menjaga protokol kesehatan yang ketat dan penuh
kedisiplinan. Dampak Covid-10 ini sangat besar di pelayanan kesehatan tidak
hanya pada aspek pelayanan kepada pasien tetapi juga sampai dengan keuangan dan
image yankes tentunya. Oleh karena itu, harus dihadapi dengan mengatur ulang
semua sumber daya yang ada pada yankes untuk diatur supaya sedemikian rupa
sehingga bisa menghadapi era baru ini dengan baik. Penyesuaian layanan dan
pengorganisasian secara online bisa menjadi salah satu untuk tetap
berlangsungnya kegiatan yankes. Intinya, situasi new normal ini pasti dihadapi
oleh semua orang dan semua pihak, di dalam negeri maupun di luar negeri,
kuncinya pada kemampuan kita dalam beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Bagi yang tidak mengikuti webinar dan tertarik untuk melihat, berikut ini video nya
Untuk download materi dan info e-sertifikat serta link absensi peserta bisa ke sini